Mengikuti Jejak Pemburu Batu Sungai Dareh atau Idocrase di Sumbar

568c0ab5a51e1fdada56f7180f8e6a80Batu lumut dari sungai Dareh, atau nama asingnya adalah "idocrase", atau dikenal juga di Amerika yang mirip dengan ini "vesuvianite" semakin meggila peminatnya, saat ini batu yang awal mulanya diberi nama Giok Kandi menjadi langka karena untuk mendapatkannya juga semakin sulit.

Bagai mana tidak batu ini sudah susah didapat dialam aslinya, paling tidak butuh perjuangan masuk kepedalaman hutan kabupaten Dharmasraya di Sumatra Barat, lalu setelah itu untuk mencari bahan baku asli dari alam ini butuh peralatan yang sudah di bawa.

"Lagipula jika sudah didapat tidak mudah diolah dengan baik karena dia banyak patahan, dalam 10 kilo batu bahan dasar lumut ini belum tentu akan dapat dua buah batu mulus kalau di asah olahan pengrajin tinggal hanya segede jempol itupun kalau sempurna," Kata pemburu batu ini, Ocu Onja.

Disebutnya, karena susah diolah itulah makanya harganya juga ikutan naik hingga 15 juta perbatu cincin, jadi jelasnya banderol harga juga bukan cuma karena permainan suplai demand diantara pedagang utamanya, melainkan kesulitan tersebut yang mebuat harganya setinggi langit.

Sedikit sejarah disebut dia yang sedang mengamati hasil buruannya disebut sebagai giok-nya sumatra asli propinsi Sumbar dengan motif totol lumut didalam batunya, Lumut Sungai Dareh sudah ngetren dipasaran dunia, batu giok memang termasuk primadona sejak 5000 tahun silam, yang awalnya ditemukan di China, warna hijau lumuik sungai Dareh ini dianggap sejajar dengan warna mayoritas giok hijau China itu.

"Sebagai cindera mata dari saya bawalah bongkahan ini untuk dijadikan cincin," Ujar dia seraya memberikan 2 bongkahan bakal batu lumut Sungai Dareh kepada kami.

Related Posts:

0 Response to "Mengikuti Jejak Pemburu Batu Sungai Dareh atau Idocrase di Sumbar"

Posting Komentar